CBR TELAAH
KURIKULUM
Makalah Ini
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas
Pada Mata
Kuliah Telaah Kurikulum
Disusun Oleh:
Ratih Ayu
Ningsih : NIM 31153092
Program Studi:
PAI-5/SEM: V
Dosen Pembimbing:
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
v Identitas Reviewer
Nama : Ratih Ayu Ningsih
Nim : 31153092
Semester : V/ PAI 5
Usia : 19 Tahun
Status : Mahasiswa
Lembaga : Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara
Angkatan :
2015
Mata Kuliah :
Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu
: Dr.Hj.Neliwati,S.Ag.,M.Pd.
Tanggal Mengerjakan CBR
: Jum’at ,17 November
2017
v Kata Pengantar
Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan
sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Rasululullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh
rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.,
Makalah berjudul Tugas
Telaah Kurikulum (CBR) ini disusun untuk memenuhi tugas Individu pada
mata kuliah Telaah Kurikulum Saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan.
Sesuai dengan fitrahnya, manusia
diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan,
maka dalam makalah yang kami susun ini pun belum mencapai tahap kesempurnaan.
Saya sampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini,
khususnya kepada Bunda Dr.Hj.Neliwati,S.Ag.,M.Pd.
yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang
telah memberikan motivasi dalam bentuk moril maupun materil.
Mudah-mudahan makalah ini dapat
memberikan manfaat dan semoga amal ibadah serta kerja keras kita, senantiasa
mendapat ridho dan ampunan dari-Nya. Amiin.
Medan,
17 November 2017
Penulis
v Data/identitas buku
Buku Utama
Judul : Kurikulum dan Pengajaran
Penulis : Prof.Dr.S.Nasution
Penerbit : Bina Aksara
No.Alamat : Jakarta Anggota IKAPI
Tahun Terbit : September 1989
Buku Pendamping
Judul : Pembelajaran dalam Implementasi
Kurikulum berbasis Kompetensi
Penulis : Prof.DR.H.Wina Sanjaya,M.PD.
Penerbit : Kencana Prenada Media Group
No.Alamat : Jl.Tambra Raya No.23
Tahun Terbit : 2005
v Ringkasan Buku
Buku Utama
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN
Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum
bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain
kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini
sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau
extra-curriculum).
Kurikulum formal meliputi :
-Tujuan pelajaran , umum dan spesifik
-Bahan pelajaran yang tersusun sistematis
-Strategi belajar-mengajar serta kegiatan-kegiatannya
-Sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai.
Kurikulum tak formal terdiri atas kegiatan-kegiatan yang juga
direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan pelajaran akademis dan
kelas tertentu.
Proses Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikum terdapat dua proses utama, yakni
pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional
Pedoman Kurikulum
Pedoman kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis besarnya :
-Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, scope)
-Kepada Siapa diajarkan
-Apa sebab diajarkan , dengan tujuan apa
-Dalam urutan yang bagaimana (sequence)
BAB II
DETERMINAN KURIKULUM
Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar
menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.
Ada empat determinan filosofis
(1)
Determinan
filosofis
Kurikulum atau pelaksanaannya yang didasarkan atas salah satu
aliran filsafat akan berbeda bila dipakai aliran filsafat lain. Misalnya . bila
kita menganut aliran filsafat idealisme maka kita berusaha mencari kebenaran
yang ditetntukan oleh otoritas dari “atas” dengan mempelajari buku-buku karya
tokoh-tokoh ulung di masa lalu yang telah menemukan kebenaran “abadi” yang tak
lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas”, yang tahan terhadap gerogotan
zaman.
(2)
Determinan
sosiologis
(3)
Determinan
psikologis
(4)
Hakikat
pengetahuan
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Para ahli kurikulum selama ini telah mendapatkan sejumlah
pendekatan umum dalam pengembangan kurikulum masing-masing berdasarkan focus
umum tertentu . antara lain:
1.
Pendekatan
Bidang Studi (Pendekatan Subjek atau Disiplin Ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai
dasar organisasi kurikulum, misalnya matematika,sains,sejarah,geografi, atau
IPA,IPS dsb.
2.
Pendekatan
Interdisipliner
3.
Pendekatan
Rekonstruksionisme
4.
Pendekatan
Humanistik
5.
Pendekatan
“Accountability”
6.
Pendekatan
Pembangunan Nasional
BAB IV
TUJUAN PENGAJARAN
Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran , masing-masing
dengan tujuan tersendiri , namun member sumbangannya agar tercapai tujuan
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
BAB V
STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR
Strategi Mengajar
Adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan
bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicantumkan
dalam rencana instruksional atau persipana satuan pelajaran.
Sumber Mengajar
Sudah harus diusahakan pada tingkat Pedoman Kurikulum . pada taraf
ini hendaknya dikerahkan sedapat mungkin tenaga pengajar untuk bersama-sama
menyiapkan segala sumber mengajar yang diperlukan.
BAB VI
MENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi kurikulum
bermacam-macam tujuannya. Yang paling penting
di antaranya ialah :
(1)
Mengetahui
hingga manakah siswa mencapai kemajuan ke arah tujuan yang ditentukan
(2)
Menilai
efektivitas kurikulum
(3)
Menentukan
faktor biaya,waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum
Jika Evaluasi diadakan secara terus-menerus , mungkin tak perlu
kurikulum diganti seluruhnya , akan tetapi dapat senantiasa diperbaiki dan
disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan zaman.
BAB VII
DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIF
Efektifitas Guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai
apa yang diajarkan guru itu. Walaupun tidak tercapai kemufakatan penuh tentang
cirri-ciri guru efektif itu, daftar di bawah ini boleh dikatan merangkum hasil
penemuan dan kesimpulan para peneliti .
Guru yang efektif :
(1)
Mulai
dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya
(2)
Berada
terus menerus di dalam kelas dan mengajar siswa
(3)
Mengemukakan
tujuan pengajaran pada permulaan pelajaran
(4)
Member
latihan praktis yang mengaktifkan semua siswa
(5)
Mengadakam
review atau ulangan tiap minggu secara teratus
(6)
Mengadakan
Evaluasi
BAB VIII
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH
Bila guru ingin mengajarkan proses pemecahan masalah , pertama-tama
ia harus membantu siswa menguasai unsur-unsur keterampilan atau sub skills
sebagai syarat bagi proses berfikir
Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai manipulasi informasi
secara sistematis , langkah demi langkah , dengan mengolah informasi yang
diperoleh melalui pengamatan untuk mencapai suatu hasil pemikiran sebagai
respons terhadap problema yang dihadapi. Untuk memecahkan masalah kita harus
melokasi informasi, menampilkannya dari ingtan lalu memrosesnya dengan maksud
untuk mencari hubungan , pola, atau pilihan baru.
BAB IX
PERENCANAAN INSTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN AFEKTIF
Tujuan pendidikan afektif ialah membantu siswa agar ia meningkat
dalam hierarki afektif, yakni dari tingkat paling bawah (menerima pernyataan
tentang nilai-nilai) melalui tingkat merespons terhadap nilai-nilai, kemudian
menghargainya , merasa komitmen terhadap nilai-nilai itu dan akhirnya
menginternalisasi system nilai-nilai sebagi tingkat tertinggi dalam
perkembangan afektif.
Belajar-mengajar afektif memerlukan:
-Kelas yang interaktif
-Strategi mengajar yang membantu siswa menginternalisasi
nilai-nilai dan sikap sesuai dengan keinginan masyarakat.
-Bahan dan sumber yang member kesempatan kepada siswa untuk
berlatih mengambil keputusan yang lebih matang ditinjau dari segi moral.
BAB X
PENDIDIKAN AFEKTIF , PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN
AFEKTIF
Pendidikan afektif dipandang sebagi bidang studi interdisipliner
karena didasarkan atas berbagai bidang ilmu seperti falsafah moral social (
Hobbes, Rousseau, Piaget, dan Durkheim), psikologi (Freud,Piaget, dan Dewey),
dan teori kepribadian(Peck,Havighurst, dan Maslow).
Model-Model Pendidikan Afektif , berikut di antaranya : Model
Konsiderasi (the Consideration Model),Model Pembentukan Rasional(the Rationale
Building Model,Model “Values Clarification”,Model Pengembangan Kognitif,Model
Analisi Nilai, Model Aksi Sosial, Model Masa Depan : Sains-teknologi
masyarakat.
Buku Pembanding
BAB I
KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Dari beberapa sumber dapat kita temukan bahwa kurikulum dapat
dimaknai dalam tiga konteks, yaitu kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran ,
kurikulum sebagai pengalaman belajar , dan kurikulum sebagai perencanaan
program belajar.
Pengertian kurikulum sebgai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik , merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan (saylor
,Alexander,Lewis,1981).
Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaaran sering dihubungkan
dengan usaha untuk memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri
menggambarkan kemampuan. Oleh karena itu, hanya orang yang telah memperoleh
kemampuan sesuai standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.
BAB II
PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Sebagai kurikulum yang menekankan kepada pencapaian kompetensi ,
ini memiliki implikasi tertentu terhadap proses pembelajaran yang mesti
dilakukan oleh guru dan siswa. Dalam konteks ini , mengajar tidak diartikan
sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan
siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus
dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa belajar . yang
dimaksud dengan belajar itu sendiri bukanlah hanya sekadar menumpuk pengetahuan
akan tetapi merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar
. melalui pengalaman itulah diharapkan terjadinya pengembangan berbagai aspek
yang terdapat dalam individu , seperti aspek minat, bakat , kemampuan ,
potensi, dan lain sebainya.
BAB III
MODEL DESAIN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Yang dimaksud desain adalah rancangan, pola atau model. Mendesain
kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai
dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran se-orang desain kurikulum , sama
seperti seorang arsitektur . sebelum menetukan bahan dan cara mengonstruksi
bangunan terlebih dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang
akan dibangun.
Beberapa ahli merumuskan macam-macam desain kurikulum . Eisner dan
Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan
proses kognitif , kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri,
kurikulum rekonstruksi social, dan kurikulum Akademis.
BAB IV
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM KONTEKS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kata “teach” atau mengajar beraasal dari bahasa Inggris kuno, yaitu
teacen. Kata ini berasal dari bahasa jerman Kuno (Old Teutenic) taikjan, yang
berasal dari kata dasar teik, yang berarti memperlihatkan . kata tersebut
ditemukan juga dalam bahasa sanskerta dic. Yang dalam bahsa jerman kuno dikenal
dengan deik. Istilah mengajar (teach) juga berhubungan dengan token yang
berarti tanda atau symbol. Kata token juga berasal dari bahasa jerman kuno
taiknom, yaitu pengetahuan dari taikjan. Sejak tahun 1500-an , defenisi
mengajar (teaching), mengalami perkembangan secara terus-menerus.
Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian
informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa
pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu
sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya.
BAB V
BELAJAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Apa yang dimaksud dengan strategi itu? Strategi merupakan pola umum
rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya belum mengarah kepada
hal-hal yang bersifat praktis; suatu strategi masih berupa rencana atau
gambaran menyeluruh. Sedangkan , untuk mencapai tujuan , memang strategi
disusun untuk tujuan tertentu. Strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang
berisi tentang rentekan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum)
agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Selain pendapat Rowntree ,Roy Killen (1998) mencatat beberapa macam
strategi pembelajaran yang dapat digunakan seperti diuraikan di bawah ini:
a.
Strategi
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
b.
Strategi
Pembelajaran dengan Diskusi
c.
Strategi
Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil (Small –Group Work )
d.
Strategi
Pembelajaran Cooperative Learning
e.
Strategi
Pembelajaran Problem Solving.
BAB VI
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)
Belajar bukanlah menghafal , akan tetapi proses mengonstruksi
pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki. Oleh karena itulah,
semakin banyak pengalaman maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang mereka
peroleh.
Belajar adalah proses pemecahan masalah , sebab dengan memecahkan
masalah anak akan berkembang secara utuh yang bukan hanya perkembangan
intelektual akan tetapi juga mental
dan emosi. Belajar secara kontekstual adalah belajar bagaimana anak
menghadapi setiap persoalan.
BAB VII
MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran
yang dilaksanakan para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan
kemampuan berfikir siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada mata pelajaran
apa pun kita lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi
pelajaran. Model Pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa.
Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan berfikir adalah model
Pembelajaran Yng bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui
telaahan fakta-fakta atau pengalaman Anak sebagai bahan untuk memecahkan
masalah yang diajukan.
Determinasi Kurikulum :
a.
Determinasi
Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan
manusia ataupun antar manusia dengan lingkungan.
b.
Latar
Belakang Psikologis
Artinya , proses belajar tidaklah tergantung kepada pengaruh dari luar, akan tetapi sangat
tergantung kepada individu yang belajar (student centered).
BAB VIII
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PROSES PELMBELAJARAN
Kurikulum hanya sebagai alat. Bagaimanapun ideal dan bagus-nya
suatu kurikulum , tanpa dapt diimplementasikan oleh guru di lapangan , maka
kurikulum tersebut hanya sebatas dokumen saja. Oleh karena itulah dalam proses keberhasilan
pelaksanaan suatu kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan guru.
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang
sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran. Melalui evaluasi
bukan saja guru dapat mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan dalam
proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya , akan
tetapi juga dapat melihat sejauh mana siswa telah mampu mencapai tujuan
pembelajaran.
BAB IX
KETERAMPILAN DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Di muka telah dijelaskan bahwa bagaiman sempurna dan idealnya
kurikulum, tanpa diimbangi kemampuan guru untuk mengimplementasikannya , maka
kurikulum tersebut akan kurang bermakna .
yang dimaksud keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus
dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru .
Berikut beberapa keterampilan Dasar :
a.
Keterampilan
dasar bertanya
b.
Keterampilan
dasar memberikan penguatanv
c.
Keterampilan
dasar variasi stimulus
d.
Keterampilan
mengelola kelas
BAB X
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM
Perubahan kurikulum dari kurikulum ysng berorientasi pada isi
pelajaran (content based curriculum) menjadi kurikulum yang beroientasi pada
kompetensi (competency based curriculum) memiliki konsekuensi tersebut bukan hanya
pada impelementasi atau proses pembelajaran , akan tetapi juga pada penetapan kriteria keberhasilan.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi , ada dua hal penting, yang
harus dipahami tentang evaluasi . pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral
dalam suatu prose pembelajaran. Artinya kegiatan evaluasi ditempatkan sebagai
kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran.
BAB XI
PENILAIAN PORTOFOLIO
Pembelajaran adalah suatu prose yang dinamis , berkembang secara
terus-menerus sesuai dengan pengelaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang
dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, , luas, dan sempurna pengetahuan
mereka.
Manakala bahan-bahn portofolio telah ditentukan, langkah
selanjutnya adalah menyusun bahan itu dalam dokumen portofolio , misalnya dalam
bentuk folder. Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan :
a.
Identitas
SIswa
b.
Mata
Pelajaran
c.
Daftar
Isi dokumen; dan
d.
Isi
Dokumen
v Kekhasan dan Kemuktahiran Buku
Buku Utama
Dalam buku yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran yang dikarang
oleh Prof.Dr.S.Nasution M.A.
Memiliki Kekhasan dan Kemuktahiran tersendiri. Dalam buku yang
berbalut Cover warna Putih Tulang dan terbesit tulisan Bina Aksara di bagian
Kanan bawah.
Buku ini terdiri dari Beberapa BaB antara Lain :
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN
BAB II
DETERMINAN KURIKULUM
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
BAB IV
TUJUAN PENGAJARAN
BAB V
STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR
BAB VI
MENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM
BAB VII
DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIF
BAB VIII
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH
BAB IX
PERENCANAAN INSTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN AFEKTIF
BAB X
PENDIDIKAN AFEKTIF , PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN
AFEKTIF
Yang dari masing-masing BAB memiliki cirri khas Nya masing-masing
yang tidak terdapat pada Buku Lain.
Dari Segi Kemuktahiran-Nya Buku Besutan Prof.Dr.S.Nasution M.A. ini
Resmi Tersebar dan buku ini diterbitakn oleh Bina Aksara, Jakarta. Di mana
jelas ke Ontetikan Buku ini tidak lah Sembarangan , dan dapat di Pertanggung
Jawab-Kan.
Dalam Buku ini Juga menjelaskan beberapa Kalimat Penting ,
Contohnya :
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum
bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain
kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini
sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau
extra-curriculum).
Ini secara Rinci dujelaskan dalam Buku ini.
v Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku Utama
Buku yang saya pilih dalam CBR kali ini , saya tertarik untuk
memilih Buku Kurikulum dan Pengajaran, selain Buku nya yang mudah dicerna
kalimat-Nya, buku ini secara Rapih memaparkan mengenai Kurikulum dan
emeng-emeng –Nya, buku ini jelas memenuhi Standar dalam Kriteria yang diberikan
oleh Dosen Kami, di Mata Kuliah Telaah Kurikulum. Hal ini membuat Saya semakin
bersemangat untuk Melakukan Review terhadap Buku Besutan Prof.Dr.S.Nasution
M.A.
Buku ini Bentuk-Nya tidak terlalu besar , sehingga mudah untuk
dibawa kemana-mana.
Buku pendamping
Buku yang saya pilih dalam CBR kali ini , saya tertarik untuk
memilih Buku Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis KOMPETENSI,
berbeda dengan buku Utama, Buku Pembanding bisa dikatakan Buku yang belum
SepenuhNya memenuhi Persayaratan, buku ini hanya menjelaskan mengenai
Pembelajaran, namun demikian buku ini tetap memenuhi
standar untuk dijadikan buku pendamping, Kenapa? Karena Buku ini
Masih membahas mengenai Kurikulum , dan jika kita sangkut pautkan dengan Buku
Utama, Buku Pendamping ini Sangat Relevan dari segi Judul Buku dan Juga Daftar
Isi. Berbeda dengan Buku Utama, dalam buku Pendamping ini, di Barengi dengan
Riwayat Hidup penulis. Yaitu Wina Sanjaya , lahir di Cigedung Kecamatan
Bayongbong Kabupaten Garut, pada tanggal 18 Mei 1962. Ia menyelesaikan
pendidikannya di tempat kelahirannya, Yaitu SD Negeri Cigedung , SMP Negeri
Cikajang dan, SMA Negeri garut yang lulus tahun 1981. Buku –buku yang pernah
diterbitkan 3 tahun terakhir ini di antaranya: Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran , Landasan Pengembangan
Kurikulum .. dsb. Cukup untuk membuktikan bahwa Buku ini dapat dipertanggung
Jawabkan.
v Rekomendasi
Buku Utama
Dari segi Isi dan Pembagian bab , buku ini menurut Saya sudah
memenuhi Standar untuk di review.
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN
Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
BAB II
DETERMINAN KURIKULUM
Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar
menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Para ahli kurikulum selama ini telah mendapatkan sejumlah
pendekatan umum dalam pengembangan kurikulum masing-masing berdasarkan focus
umum tertentu . antara lain:
Dan BAB-BAB selanjutnya.
Saran Saya Penulisan-Nya lebih diperhatikan lagi , Agar Buku ini
tidak hanya Ukuran-Nya saja yang simple tapi juga penjelasannya.
Buku Pendamping
Sama hal-Nya Buku Utama , menurut Saya Buku tersebut Sebaiknya
lebih diperhatikan lagi tulisan-Nya, tidak seperti Penjelasan_sebelum-Nya Pada
Buku Utama, Saya tidak akan memaparkan Setiap BAB pada Buku ini-Nya, karena menurut
Saya sama saja Rekomondasi-Nya.
Dari Segi Tampilan Sudah Cukup Oke, ditambah lagi dengan Tebal dan
Banyak-Nya Lembar halaman di Buku ini juga mesti disesuaikan dengan
Kualitas-Nya.
v Kesimpulan
Pada BAB I , Buku ini sama-sama Memaparkan Hakikat Kurikulum
Pemaparan Singkat dari Buku Utama :
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk
melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab
sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum
bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain
kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini
sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau
extra-curriculum).
Sedangkan dari Buku Pendamping, Kurikulum dikatakan sebagai :
Pengertian kurikulum sebgai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik , merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan (saylor
,Alexander,Lewis,1981).
Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaaran sering dihubungkan
dengan usaha untuk memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri
menggambarkan kemampuan. Oleh karena itu, hanya orang yang telah memperoleh
kemampuan sesuai standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.
Selain Pada BAB I , masih banyak lagi Kesamaan-kesamaan Lain :
Yaitu tentang Determinasi dari Kurikulum, pada Buku Utama,
dijelaskan pada BAB II
Yaitu : Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara
mendasar menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.
Ada empat determinan filosofis
(5)
Determinan
filosofis
Kurikulum atau pelaksanaannya yang didasarkan atas salah satu
aliran filsafat akan berbeda bila dipakai aliran filsafat lain. Misalnya . bila
kita menganut aliran filsafat idealisme maka kita berusaha mencari kebenaran
yang ditetntukan oleh otoritas dari “atas” dengan mempelajari buku-buku karya
tokoh-tokoh ulung di masa lalu yang telah menemukan kebenaran “abadi” yang tak
lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas”, yang tahan terhadap gerogotan
zaman.
(6)
Determinan
sosiologis
(7)
Determinan
psikologis
(8)
Hakikat
pengetahuan
Sedangkan pada Buku Pendamping, dipaparkan pada BAB VII, yaitu :
menjelaskan mengenai Determinasi
Kurikulum :
c.
Determinasi
Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan
manusia ataupun antar manusia dengan lingkungan.
d.
Latar
Belakang Psikologis
Artinya , proses belajar tidaklah tergantung kepada pengaruh dari luar, akan tetapi sangat
tergantung kepada individu yang belajar (student centered).
Masih Banyak lagi dari Segi Isi Kesamaan dari Kedua Buku Tersebut
yang bisa kita dapatkan. Dan ada juga Perbedaan-Nya yang tidak saya Paparkan ,
intinya Hal ini membuktikan bahwa Buku Yang saya Review memenuhi Standar , dan
ditambah lagi dengan adanya Judul Yang mirip di Cover Buku, dan juga disertakan
dengan Nama Pengarang yang Berbeda.