Sabtu, 02 Desember 2017


CBR TELAAH KURIKULUM
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum

Disusun Oleh:

Ratih Ayu Ningsih        : NIM 31153092
                 

Program Studi:
PAI-5/SEM: V

Dosen Pembimbing:
Dr.Hj.Neliwati,S.Ag.,M.Pd








FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN   2017










v  Identitas Reviewer
Nama                                         :          Ratih Ayu Ningsih
Nim                                            :          31153092
Semester                                    :           V/ PAI 5
Usia                                           :           19 Tahun
Status                                        :            Mahasiswa
Lembaga                                   :            Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Angkatan                                   :            2015
Mata Kuliah                              :             Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu                      :            Dr.Hj.Neliwati,S.Ag.,M.Pd.
Tanggal Mengerjakan CBR        :              Jum’at ,17 November 2017













v  Kata Pengantar

       Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Rasululullah terakhir yang diutus dengan membawa syari’ah yang mudah, penuh rahmat, dan membawa keselamatan dalam kehidupan dunia dan akhirat.,
       Makalah berjudul Tugas Telaah Kurikulum (CBR) ini disusun untuk memenuhi tugas Individu pada mata kuliah Telaah Kurikulum Saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada agar makalah ini dapat tersusun sesuai harapan.
       Sesuai dengan fitrahnya, manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang tak luput dari kesalahan dan kekhilafan, maka dalam makalah yang kami susun ini pun belum  mencapai tahap kesempurnaan.
       Saya sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada Bunda Dr.Hj.Neliwati,S.Ag.,M.Pd. yang telah memberikan tugas makalah ini. Dan umumnya kepada rekan-rekan yang telah memberikan motivasi dalam bentuk moril maupun materil.
       Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dan semoga amal ibadah serta kerja keras kita, senantiasa mendapat ridho dan ampunan dari-Nya. Amiin.                                                              
                                                                                                Medan, 17   November 2017

                                                                                                                                  Penulis




v  Data/identitas buku
Buku Utama

Judul                                          :          Kurikulum dan Pengajaran
Penulis                                       :          Prof.Dr.S.Nasution
Penerbit                                     :           Bina Aksara
No.Alamat                                 :            Jakarta Anggota IKAPI
Tahun Terbit                             :            September 1989



Buku Pendamping

Judul                                          :          Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis Kompetensi
Penulis                                       :          Prof.DR.H.Wina Sanjaya,M.PD.
Penerbit                                     :           Kencana Prenada Media Group
No.Alamat                                 :            Jl.Tambra Raya No.23
Tahun Terbit                             :            2005





v  Ringkasan Buku
Buku Utama

BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN
Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau extra-curriculum).
Kurikulum formal meliputi :
-Tujuan pelajaran , umum dan spesifik
-Bahan pelajaran yang tersusun sistematis
-Strategi belajar-mengajar serta kegiatan-kegiatannya
-Sistem evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai.
Kurikulum tak formal terdiri atas kegiatan-kegiatan yang juga direncanakan akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan pelajaran akademis dan kelas tertentu.




Proses Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikum terdapat dua proses utama, yakni pengembangan pedoman kurikulum dan pengembangan pedoman instruksional

Pedoman Kurikulum
Pedoman kurikulum disusun untuk menentukan dalam garis besarnya :
-Apa yang akan diajarkan (ruang lingkup, scope)
-Kepada Siapa diajarkan
-Apa sebab diajarkan , dengan tujuan apa
-Dalam urutan yang bagaimana (sequence)

BAB II
DETERMINAN KURIKULUM
Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.
Ada empat determinan filosofis
(1)   Determinan filosofis
Kurikulum atau pelaksanaannya yang didasarkan atas salah satu aliran filsafat akan berbeda bila dipakai aliran filsafat lain. Misalnya . bila kita menganut aliran filsafat idealisme maka kita berusaha mencari kebenaran yang ditetntukan oleh otoritas dari “atas” dengan mempelajari buku-buku karya tokoh-tokoh ulung di masa lalu yang telah menemukan kebenaran “abadi” yang tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas”, yang tahan terhadap gerogotan zaman.

(2)   Determinan sosiologis
(3)   Determinan psikologis
(4)   Hakikat pengetahuan

BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
 PENGEMBANGAN KURIKULUM
Para ahli kurikulum selama ini telah mendapatkan sejumlah pendekatan umum dalam pengembangan kurikulum masing-masing berdasarkan focus umum tertentu . antara lain:
1.      Pendekatan Bidang Studi (Pendekatan Subjek atau Disiplin Ilmu)
Pendekatan ini menggunakan bidang studi atau mata pelajaran sebagai dasar organisasi kurikulum, misalnya matematika,sains,sejarah,geografi, atau IPA,IPS dsb.
2.      Pendekatan Interdisipliner
3.      Pendekatan Rekonstruksionisme
4.      Pendekatan Humanistik
5.      Pendekatan “Accountability”
6.      Pendekatan Pembangunan Nasional
BAB IV
TUJUAN PENGAJARAN
Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran , masing-masing dengan tujuan tersendiri , namun member sumbangannya agar tercapai tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.





BAB V
STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR
            Strategi Mengajar
Adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi disbanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicantumkan dalam rencana instruksional atau persipana satuan pelajaran.

Sumber Mengajar
Sudah harus diusahakan pada tingkat Pedoman Kurikulum . pada taraf ini hendaknya dikerahkan sedapat mungkin tenaga pengajar untuk bersama-sama menyiapkan segala sumber mengajar yang diperlukan.

BAB VI
MENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM

            Evaluasi kurikulum bermacam-macam tujuannya. Yang paling penting
 di antaranya ialah :
(1)   Mengetahui hingga manakah siswa mencapai kemajuan ke arah tujuan yang ditentukan
(2)   Menilai efektivitas kurikulum
(3)   Menentukan faktor biaya,waktu, dan tingkat keberhasilan kurikulum
Jika Evaluasi diadakan secara terus-menerus , mungkin tak perlu kurikulum diganti seluruhnya , akan tetapi dapat senantiasa diperbaiki dan disempurnakan serta disesuaikan dengan perkembangan zaman.


BAB VII
DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIF
Efektifitas Guru mengajar nyata dari keberhasilan siswa menguasai apa yang diajarkan guru itu. Walaupun tidak tercapai kemufakatan penuh tentang cirri-ciri guru efektif itu, daftar di bawah ini boleh dikatan merangkum hasil penemuan dan kesimpulan para peneliti .

Guru yang efektif :
(1)   Mulai dan mengakhiri pelajaran tepat pada waktunya
(2)   Berada terus menerus di dalam kelas dan mengajar siswa
(3)   Mengemukakan tujuan pengajaran pada permulaan pelajaran
(4)   Member latihan praktis yang mengaktifkan semua siswa
(5)   Mengadakam review atau ulangan tiap minggu secara teratus
(6)   Mengadakan Evaluasi

BAB VIII
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH

Bila guru ingin mengajarkan proses pemecahan masalah , pertama-tama ia harus membantu siswa menguasai unsur-unsur keterampilan atau sub skills sebagai syarat bagi proses berfikir
Pemecahan masalah dapat dipandang sebagai manipulasi informasi secara sistematis , langkah demi langkah , dengan mengolah informasi yang diperoleh melalui pengamatan untuk mencapai suatu hasil pemikiran sebagai respons terhadap problema yang dihadapi. Untuk memecahkan masalah kita harus melokasi informasi, menampilkannya dari ingtan lalu memrosesnya dengan maksud untuk mencari hubungan , pola, atau pilihan baru.



BAB IX
PERENCANAAN INSTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN AFEKTIF
Tujuan pendidikan afektif ialah membantu siswa agar ia meningkat dalam hierarki afektif, yakni dari tingkat paling bawah (menerima pernyataan tentang nilai-nilai) melalui tingkat merespons terhadap nilai-nilai, kemudian menghargainya , merasa komitmen terhadap nilai-nilai itu dan akhirnya menginternalisasi system nilai-nilai sebagi tingkat tertinggi dalam perkembangan afektif.
Belajar-mengajar afektif memerlukan:
-Kelas yang interaktif
-Strategi mengajar yang membantu siswa menginternalisasi nilai-nilai dan sikap sesuai dengan keinginan masyarakat.
-Bahan dan sumber yang member kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengambil keputusan yang lebih matang ditinjau dari segi moral.
BAB X
PENDIDIKAN AFEKTIF , PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF
Pendidikan afektif dipandang sebagi bidang studi interdisipliner karena didasarkan atas berbagai bidang ilmu seperti falsafah moral social ( Hobbes, Rousseau, Piaget, dan Durkheim), psikologi (Freud,Piaget, dan Dewey), dan teori kepribadian(Peck,Havighurst, dan Maslow).
Model-Model Pendidikan Afektif , berikut di antaranya : Model Konsiderasi (the Consideration Model),Model Pembentukan Rasional(the Rationale Building Model,Model “Values Clarification”,Model Pengembangan Kognitif,Model Analisi Nilai, Model Aksi Sosial, Model Masa Depan : Sains-teknologi masyarakat.



Buku Pembanding
BAB I
KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Dari beberapa sumber dapat kita temukan bahwa kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks, yaitu kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran , kurikulum sebagai pengalaman belajar , dan kurikulum sebagai perencanaan program belajar.
Pengertian kurikulum sebgai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik , merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan (saylor ,Alexander,Lewis,1981).
Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaaran sering dihubungkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan kemampuan. Oleh karena itu, hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.
BAB II
PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Sebagai kurikulum yang menekankan kepada pencapaian kompetensi , ini memiliki implikasi tertentu terhadap proses pembelajaran yang mesti dilakukan oleh guru dan siswa. Dalam konteks ini , mengajar tidak diartikan sebagai proses penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa, yang menempatkan siswa sebagai objek belajar dan guru sebagai subjek, akan tetapi mengajar harus dipandang sebagai proses pengaturan lingkungan agar siswa belajar . yang dimaksud dengan belajar itu sendiri bukanlah hanya sekadar menumpuk pengetahuan akan tetapi merupakan proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman belajar . melalui pengalaman itulah diharapkan terjadinya pengembangan berbagai aspek yang terdapat dalam individu , seperti aspek minat, bakat , kemampuan , potensi, dan lain sebainya.



BAB  III
MODEL DESAIN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Yang dimaksud desain adalah rancangan, pola atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran se-orang desain kurikulum , sama seperti seorang arsitektur . sebelum menetukan bahan dan cara mengonstruksi bangunan terlebih dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan dibangun.
Beberapa ahli merumuskan macam-macam desain kurikulum . Eisner dan Vallance (1974) membagi desain menjadi lima jenis, yaitu model pengembangan proses kognitif , kurikulum sebagai teknologi, kurikulum aktualisasi diri, kurikulum rekonstruksi social, dan kurikulum Akademis.
BAB IV
PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM KONTEKS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Kata “teach” atau mengajar beraasal dari bahasa Inggris kuno, yaitu teacen. Kata ini berasal dari bahasa jerman Kuno (Old Teutenic) taikjan, yang berasal dari kata dasar teik, yang berarti memperlihatkan . kata tersebut ditemukan juga dalam bahasa sanskerta dic. Yang dalam bahsa jerman kuno dikenal dengan deik. Istilah mengajar (teach) juga berhubungan dengan token yang berarti tanda atau symbol. Kata token juga berasal dari bahasa jerman kuno taiknom, yaitu pengetahuan dari taikjan. Sejak tahun 1500-an , defenisi mengajar (teaching), mengalami perkembangan secara terus-menerus.
Secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya.



BAB V
BELAJAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
Apa yang dimaksud dengan strategi itu? Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada hakikatnya belum mengarah kepada hal-hal yang bersifat praktis; suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh. Sedangkan , untuk mencapai tujuan , memang strategi disusun untuk tujuan tertentu. Strategi dapat dikatakan sebagai pola umum yang berisi tentang rentekan kegiatan yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Selain pendapat Rowntree ,Roy Killen (1998) mencatat beberapa macam strategi pembelajaran yang dapat digunakan seperti diuraikan di bawah ini:
a.       Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
b.      Strategi Pembelajaran dengan Diskusi
c.       Strategi Pembelajaran Kerja Kelompok Kecil (Small –Group Work )
d.      Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
e.       Strategi Pembelajaran Problem Solving.

BAB VI
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Belajar bukanlah menghafal , akan tetapi proses mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan pengalaman yang mereka miliki. Oleh karena itulah, semakin banyak pengalaman maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang mereka peroleh.
Belajar adalah proses pemecahan masalah , sebab dengan memecahkan masalah anak akan berkembang secara utuh yang bukan hanya perkembangan intelektual akan tetapi juga mental



dan emosi. Belajar secara kontekstual adalah belajar bagaimana anak menghadapi setiap persoalan.

BAB VII
MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR
Telah dijelaskan bahwa salah satu kelemahan proses pembelajaran yang dilaksanakan para guru kita adalah kurang adanya usaha pengembangan kemampuan berfikir siswa. Dalam setiap proses pembelajaran pada mata pelajaran apa pun kita lebih banyak mendorong agar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran. Model Pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa.
Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan berfikir adalah model Pembelajaran Yng bertumpu kepada pengembangan kemampuan berfikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman Anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
Determinasi Kurikulum :
a.       Determinasi Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan manusia ataupun antar manusia dengan lingkungan.
b.      Latar Belakang Psikologis
Artinya , proses belajar tidaklah tergantung  kepada pengaruh dari luar, akan tetapi sangat tergantung kepada individu yang belajar (student centered).






BAB VIII
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PROSES PELMBELAJARAN
Kurikulum hanya sebagai alat. Bagaimanapun ideal dan bagus-nya suatu kurikulum , tanpa dapt diimplementasikan oleh guru di lapangan , maka kurikulum tersebut hanya sebatas dokumen saja. Oleh karena itulah dalam proses keberhasilan pelaksanaan suatu kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan guru.
Evaluasi merupakan salah satu komponen yang memiliki peran yang sangat penting dalam suatu rangkaian kegiatan pembelajaran. Melalui evaluasi bukan saja guru dapat mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya , akan tetapi juga dapat melihat sejauh mana siswa telah mampu mencapai tujuan pembelajaran.
BAB IX
KETERAMPILAN DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Di muka telah dijelaskan bahwa bagaiman sempurna dan idealnya kurikulum, tanpa diimbangi kemampuan guru untuk mengimplementasikannya , maka kurikulum tersebut akan kurang bermakna .  yang dimaksud keterampilan dasar adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai guru .
Berikut beberapa keterampilan Dasar :
a.       Keterampilan dasar bertanya
b.      Keterampilan dasar memberikan penguatanv
c.       Keterampilan dasar variasi stimulus
d.      Keterampilan mengelola kelas




BAB X
EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM
Perubahan kurikulum dari kurikulum ysng berorientasi pada isi pelajaran (content based curriculum) menjadi kurikulum yang beroientasi pada kompetensi (competency based curriculum) memiliki konsekuensi tersebut bukan hanya pada impelementasi atau proses pembelajaran , akan tetapi juga  pada penetapan kriteria keberhasilan.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi , ada dua hal penting, yang harus dipahami tentang evaluasi . pertama, evaluasi merupakan kegiatan integral dalam suatu prose pembelajaran. Artinya kegiatan evaluasi ditempatkan sebagai kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran.
BAB XI
PENILAIAN PORTOFOLIO
Pembelajaran adalah suatu prose yang dinamis , berkembang secara terus-menerus sesuai dengan pengelaman siswa. Semakin banyak pengalaman yang dilakukan siswa, maka akan semakin kaya, , luas, dan sempurna pengetahuan mereka.
Manakala bahan-bahn portofolio telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun bahan itu dalam dokumen portofolio , misalnya dalam bentuk folder. Folder itu sendiri perlu dilengkapi dengan :
a.       Identitas SIswa
b.      Mata Pelajaran
c.       Daftar Isi dokumen; dan
d.      Isi Dokumen







v  Kekhasan dan Kemuktahiran Buku

Buku Utama
Dalam buku yang berjudul Kurikulum dan Pengajaran yang dikarang oleh Prof.Dr.S.Nasution M.A.
Memiliki Kekhasan dan Kemuktahiran tersendiri. Dalam buku yang berbalut Cover warna Putih Tulang dan terbesit tulisan Bina Aksara di bagian Kanan bawah.
Buku ini terdiri dari Beberapa BaB antara Lain :

BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN

BAB II
DETERMINAN KURIKULUM


BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
 PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB IV
TUJUAN PENGAJARAN

BAB V
STRATEGI DAN SUMBER MENGAJAR
           
BAB VI
MENDISAIN RENCANA EVALUASI KURIKULUM

           
BAB VII
DISAIN RENCANA INSTRUKSIONAL PENGAJARAN EFEKTIF

BAB VIII
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERFIKIR DAN MEMECAHKAN MASALAH

BAB IX
PERENCANAAN INSTRUKSIONAL UNTUK TUJUAN AFEKTIF
BAB X
PENDIDIKAN AFEKTIF , PERSPEKTIF HISTORIS DAN MODEL-MODEL PENDIDIKAN AFEKTIF
Yang dari masing-masing BAB memiliki cirri khas Nya masing-masing yang tidak terdapat pada Buku Lain.




Dari Segi Kemuktahiran-Nya Buku Besutan Prof.Dr.S.Nasution M.A. ini Resmi Tersebar dan buku ini diterbitakn oleh Bina Aksara, Jakarta. Di mana jelas ke Ontetikan Buku ini tidak lah Sembarangan , dan dapat di Pertanggung Jawab-Kan.
Dalam Buku ini Juga menjelaskan beberapa Kalimat Penting , Contohnya :
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau extra-curriculum).
Ini secara Rinci dujelaskan dalam Buku ini.
v  Kelebihan dan Kelemahan Buku
Buku Utama
Buku yang saya pilih dalam CBR kali ini , saya tertarik untuk memilih Buku Kurikulum dan Pengajaran, selain Buku nya yang mudah dicerna kalimat-Nya, buku ini secara Rapih memaparkan mengenai Kurikulum dan emeng-emeng –Nya, buku ini jelas memenuhi Standar dalam Kriteria yang diberikan oleh Dosen Kami, di Mata Kuliah Telaah Kurikulum. Hal ini membuat Saya semakin bersemangat untuk Melakukan Review terhadap Buku Besutan Prof.Dr.S.Nasution M.A.
Buku ini Bentuk-Nya tidak terlalu besar , sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana.
Buku pendamping
Buku yang saya pilih dalam CBR kali ini , saya tertarik untuk memilih Buku Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis KOMPETENSI, berbeda dengan buku Utama, Buku Pembanding bisa dikatakan Buku yang belum SepenuhNya memenuhi Persayaratan, buku ini hanya menjelaskan mengenai Pembelajaran, namun demikian buku ini tetap memenuhi


standar untuk dijadikan buku pendamping, Kenapa? Karena Buku ini Masih membahas mengenai Kurikulum , dan jika kita sangkut pautkan dengan Buku Utama, Buku Pendamping ini Sangat Relevan dari segi Judul Buku dan Juga Daftar Isi. Berbeda dengan Buku Utama, dalam buku Pendamping ini, di Barengi dengan Riwayat Hidup penulis. Yaitu Wina Sanjaya , lahir di Cigedung Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut, pada tanggal 18 Mei 1962. Ia menyelesaikan pendidikannya di tempat kelahirannya, Yaitu SD Negeri Cigedung , SMP Negeri Cikajang dan, SMA Negeri garut yang lulus tahun 1981. Buku –buku yang pernah diterbitkan 3 tahun terakhir ini di antaranya: Pengembangan kurikulum  dan Pembelajaran , Landasan Pengembangan Kurikulum .. dsb. Cukup untuk membuktikan bahwa Buku ini dapat dipertanggung Jawabkan.

v  Rekomendasi
Buku Utama

Dari segi Isi dan Pembagian bab , buku ini menurut Saya sudah memenuhi Standar untuk di review.
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR KURIKULUM DAN PENGAJARAN
Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.





BAB II
DETERMINAN KURIKULUM
Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.
BAB III
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM
 PENGEMBANGAN KURIKULUM
Para ahli kurikulum selama ini telah mendapatkan sejumlah pendekatan umum dalam pengembangan kurikulum masing-masing berdasarkan focus umum tertentu . antara lain:
Dan BAB-BAB selanjutnya.

Saran Saya Penulisan-Nya lebih diperhatikan lagi , Agar Buku ini tidak hanya Ukuran-Nya saja yang simple tapi juga penjelasannya.

Buku Pendamping
Sama hal-Nya Buku Utama , menurut Saya Buku tersebut Sebaiknya lebih diperhatikan lagi tulisan-Nya, tidak seperti Penjelasan_sebelum-Nya Pada Buku Utama, Saya tidak akan memaparkan Setiap BAB pada Buku ini-Nya, karena menurut Saya sama saja Rekomondasi-Nya.
Dari Segi Tampilan Sudah Cukup Oke, ditambah lagi dengan Tebal dan Banyak-Nya Lembar halaman di Buku ini juga mesti disesuaikan dengan Kualitas-Nya.




v  Kesimpulan
Pada BAB I , Buku ini sama-sama Memaparkan Hakikat Kurikulum
Pemaparan Singkat dari Buku Utama :
Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra-kurikuler (co-curriculum atau extra-curriculum).
Sedangkan dari Buku Pendamping, Kurikulum dikatakan sebagai :
Pengertian kurikulum sebgai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik , merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan (saylor ,Alexander,Lewis,1981).

Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaaran sering dihubungkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan kemampuan. Oleh karena itu, hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.
Selain Pada BAB I , masih banyak lagi Kesamaan-kesamaan Lain :
Yaitu tentang Determinasi dari Kurikulum, pada Buku Utama, dijelaskan pada BAB II
Yaitu : Dengan determinan kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar menentukan kurikulum sehingga disebut juga asas-asas kuriukum.



Ada empat determinan filosofis
(5)   Determinan filosofis
Kurikulum atau pelaksanaannya yang didasarkan atas salah satu aliran filsafat akan berbeda bila dipakai aliran filsafat lain. Misalnya . bila kita menganut aliran filsafat idealisme maka kita berusaha mencari kebenaran yang ditetntukan oleh otoritas dari “atas” dengan mempelajari buku-buku karya tokoh-tokoh ulung di masa lalu yang telah menemukan kebenaran “abadi” yang tak lapuk oleh hujan dan tak lekang oleh panas”, yang tahan terhadap gerogotan zaman.
(6)   Determinan sosiologis
(7)   Determinan psikologis
(8)   Hakikat pengetahuan
Sedangkan pada Buku Pendamping, dipaparkan pada BAB VII, yaitu : menjelaskan mengenai  Determinasi Kurikulum :
c.       Determinasi Filosofis
Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan manusia ataupun antar manusia dengan lingkungan.
d.      Latar Belakang Psikologis
Artinya , proses belajar tidaklah tergantung  kepada pengaruh dari luar, akan tetapi sangat tergantung kepada individu yang belajar (student centered).
Masih Banyak lagi dari Segi Isi Kesamaan dari Kedua Buku Tersebut yang bisa kita dapatkan. Dan ada juga Perbedaan-Nya yang tidak saya Paparkan , intinya Hal ini membuktikan bahwa Buku Yang saya Review memenuhi Standar , dan ditambah lagi dengan adanya Judul Yang mirip di Cover Buku, dan juga disertakan dengan Nama Pengarang yang Berbeda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar