FISIKA
1. Rahasia Besi
Besi adalah salah
satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Hadiid,
yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut:
"…Dan Kami turunkan
besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia ….” (QS.
Al Hadid:25)
Kata “anzalnaa” yang
berarti “kami turunkan” khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat
diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi
manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini,
yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat
ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan
penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di
bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar. Logam berat di
alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan
tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk
menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam
bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai
beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu
dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan
akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”. Akibat
dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh
penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami
tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.
Semua ini menunjukkan
bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang
yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”,
persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak
dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.
2. Relativitas Waktu
Albert Einstein pada
awal abad 20 berhasil menemukan teori relativitas waktu. Teori ini menjelaskan
bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Waktu dapat berubah sesuai
dengan keadaannya. Beberapa ayat dalam Alquran juga telah megisyaratkan adanya
relativitas waktu ini, di antaranya dalam Alquran surat Al Hajj ayat 47, surat
As Sajdah ayat 5 dan Alquran surat Al Ma’aarij ayat 4.
“Dan mereka meminta
kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu
tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al Hajj: 47)
“Dia mengatur urusan
dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang
kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As Sajdah:5)
“Malaikat-malaikat
dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh
ribu tahun.” (QS
Al Ma’arij:4)
Beberapa ayat Alquran
lainnya menjelaskan, manusia terkadang merasakan waktu secara berbeda, waktu
yang singkat dapat terasa lama dan begitu juga sebaliknya.
3. Penciptaan yang
Berpasang-Pasangan
“Maha Suci Tuhan yang
telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan
oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasin:36)
Meskipun gagasan
tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan
betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas
memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut
telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi
diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada
tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi
berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki
sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi,
elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta
ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
“…setiap partikel
memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan…dan hubungan ketidakpastian
mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan
terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar